
Malang, SD MUTU KAWI – Untuk membantu siswa lebih semangat dalam menghafal dan memahami Al-Qur’an, SD Muhammadiyah 1 Kota Malang mengadakan rangkaian kegiatan khusus, yaitu Pra Munaqosyah, Munaqosyah, dan Imtihan dengan menggunakan metode Ummi.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan Pra Munaqosyah 1 dan 2.
- Pra Munaqosyah 1 dilaksanakan pada 10–11 Mei 2025, diikuti oleh 94 siswa. Pada tahap ini, para penguji berasal dari guru-guru UMMI di SD Muhammadiyah 1 sendiri. Setelah seleksi, sebanyak 85 siswa berhasil lolos ke tahap berikutnya.
- Pra Munaqosyah 2 dilaksanakan pada 17 Mei 2025, dengan jumlah peserta tetap 85 siswa. Hasil dari kedua tahapan pra munaqosyah ini digunakan sebagai bahan evaluasi untuk melihat sejauh mana kemampuan siswa dalam menghafal dan memahami isi Al-Qur’an.
Setelah itu, kegiatan berlanjut ke tahap Munaqosyah yang dilaksanakan pada 2 Juni 2025. Sebanyak 85 siswa mengikuti kegiatan ini, dan kali ini yang menjadi penguji adalah tim dari UMMI Daerah, yang menilai secara langsung kemampuan hafalan siswa sesuai standar metode Ummi.

Puncak Kegiatan: Khotmul Qur’an dan Imtihan Tartil-Tahfidz Juz 29 & 30
Sebagai penutup dari rangkaian kegiatan sebelumnya, sekolah mengadakan acara puncak berupa Khotmul Qur’an dan Imtihan Tartil-Tahfidz Juz 29 dan 30. Acara ini menjadi ajang uji publik bagi para siswa yang ikut serta dalam program tahfidz. Kegiatan ini dihadiri oleh para peserta, wali murid, guru, dan beberapa tamu undangan lainnya. Suasana berlangsung dengan penuh khidmat dan semangat.
Dalam sesi imtihan, beberapa siswa terpilih diminta menjawab pertanyaan dari para tamu undangan dan guru sebagai bentuk evaluasi atas hafalan mereka. Ini menjadi momen penting untuk menunjukkan hasil belajar mereka selama ini.
Sekolah juga memberikan penghargaan kepada para siswa terbaik dalam 4 kategori, yaitu:
- Kategori Tartil
- Kategori Tahfidz Juz 29
- Kategori Tahfidz Juz 30
- Kategori Hafalan Terbanyak (1 peserta terbaik)
Setiap kategori memiliki 3 siswa terbaik, kecuali kategori terakhir yang hanya memilih 1 siswa paling unggul.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan siswa tidak hanya mampu menghafal Al-Qur’an, tetapi juga mentadabburi (merenungi dan memahami maknanya). Lebih dari itu, kegiatan ini bertujuan membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia dan kesadaran spiritual yang tinggi. Semangat belajar Al-Qur’an sejak dini ini diharapkan menjadi bekal penting bagi siswa dalam menjalani kehidupan di masa depan, serta menjadi pribadi yang mampu membawa cahaya kebaikan di tengah masyarakat. Rangkaian kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang uji kemampuan, tetapi juga menjadi momen istimewa yang mempererat hubungan antara guru, siswa, dan orang tua dalam mendukung pendidikan agama yang berkualitas.
Penulis: Safirah Farahiyah Anwar, S.Pd.
Editor: Ririn Muchtamiroh, S.Pd.