Kolaborasi Orang Tua dan Sekolah: Menjaga Prestasi, Menunaikan Amanah dalam Bingkai Islam

Malang, SD MUTU KAWI – Di banyak sekolah, kita sering menyaksikan pencapaian yang membanggakan. Prestasi siswa tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga menembus kancah nasional hingga internasional. Hal ini menunjukkan kesungguhan guru dalam mendidik serta semangat siswa untuk berjuang. Namun, di balik cahaya prestasi itu, ada kenyataan yang kadang terabaikan: masih adanya kewajiban orang tua yang belum tertunaikan, terutama dalam hal dukungan finansial bagi keberlangsungan pendidikan.

Sebagai guru agama, saya memandang persoalan ini bukan sekadar masalah administrasi sekolah, melainkan masalah amanah. Dalam Islam, mendidik anak adalah tanggung jawab besar yang Allah titipkan. Rasulullah SAW menegaskan, “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya” (HR. Bukhari dan Muslim). Orang tua adalah pemimpin bagi keluarganya, sedangkan sekolah menjadi mitra yang membantu menjalankan amanah tersebut.

Pendidikan merupakan amanah bersama antara orang tua dan guru. Prestasi yang diraih sekolah tidak pernah lahir dari satu pihak saja. Guru mengajar dengan ikhlas, siswa berusaha dengan sungguh-sungguh, tetapi keberhasilan sejati akan lahir bila orang tua turut menunaikan perannya. Dukungan moral, spiritual, dan finansial orang tua menjadi fondasi penting. Membayar kewajiban pendidikan bukan semata soal uang, tetapi wujud nyata dari komitmen menepati janji. Allah SWT berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu…” (QS. Al-Maidah: 1). Kewajiban yang tertunda sesungguhnya bukan hanya angka di laporan keuangan sekolah, melainkan bagian dari amanah yang akan ditanya kelak di akhirat.

Sejarah Islam penuh dengan teladan tentang pentingnya menjaga amanah. Salah satunya kisah Umar bin Khattab r.a. yang mendengar seorang ibu menyuruh anaknya mencampur susu dengan air agar keuntungan lebih banyak. Sang anak menolak dengan berkata, “Wahai Ibu, meski Umar tidak melihat kita, Allah melihat.”

Pesan kisah ini sangat jelas, menjaga amanah adalah cermin keimanan. Jika seorang anak mampu menolak kecurangan karena takut kepada Allah, maka orang tua pun seharusnya lebih kuat menunaikan amanah, termasuk dalam mendukung pendidikan anak-anaknya.

Tantangan utama pendidikan saat ini adalah menjaga keseimbangan antara prestasi akademik dan keberlangsungan ekosistem pendidikan. Sekolah dapat melahirkan siswa berprestasi, tetapi kualitas itu akan terhambat jika amanah orang tua terabaikan. Solusinya adalah membangun kolaborasi. Sekolah perlu membuka ruang komunikasi yang transparan, menawarkan solusi fleksibel bagi yang mengalami kesulitan, serta menumbuhkan solidaritas antarsesama wali murid. Prinsip ta’awun (tolong-menolong) harus dihidupkan, karena Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa melepaskan satu kesulitan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan melepaskan kesulitannya pada hari kiamat” (HR. Muslim).

Prestasi sekolah adalah kebanggaan bersama, tetapi keberlanjutannya membutuhkan pondasi yang kokoh: komitmen, amanah, dan kerja sama. Orang tua yang menunaikan kewajiban dengan penuh tanggung jawab berarti sedang menjaga masa depan anak-anaknya. Dalam Islam, setiap biaya, tenaga, dan doa yang diberikan untuk pendidikan anak tidak akan pernah sia-sia. Itu adalah investasi dunia sekaligus akhirat. Ilmu yang bermanfaat dari anak-anak akan mengalirkan pahala tanpa henti bagi orang tua, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Apabila seorang anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak saleh yang mendoakannya” (HR. Muslim).

Kolaborasi orang tua dan sekolah adalah kunci keberhasilan pendidikan. Prestasi gemilang tidak boleh membuat kita lengah terhadap amanah yang masih tertunda. Mari belajar dari teladan sahabat Nabi: amanah adalah bagian dari iman.

Dengan sekolah yang ikhlas mendidik, orang tua yang amanah menunaikan kewajiban, dan anak-anak yang berprestasi, kita sedang menyiapkan generasi penerus yang cerdas sekaligus berakhlak mulia. Pada akhirnya, pendidikan bukan hanya tentang mencetak juara lomba, melainkan mencetak generasi khalifah yang mampu membawa keberkahan bagi umat dan bangsa.

Semoga Allah SWT memudahkan kita semua dalam menunaikan amanah, barokallohu fiikum.

Catatan dari Pojok Musholla, Oleh Saiful Anwar, S.PdI

Scroll to Top
Information Terbaru

Registration for PPDB 2026 - 2027​

SD Mutukawi 1 Malang telah Membuka pendaftaran PPDB untuk putra dan putri.