
Penulis: Safirah Farahiyah Anwar, S.Pd.
Dalam karyanya Ihya Ulumuddin, beliau menekankan bahwa kunci untuk mencapai ketenangan jiwa dan kebahagiaan sejati adalah menjaga hubungan harmonis dengan Allah dan sesama manusia.
Hubungan dengan Allah SWT diwarnai dengan ketaatan, ibadah, dan dzikir yang mendalam. Imam Al-Ghazali mengajarkan bahwa dengan memperbanyak dzikir dan doa, hati manusia akan dipenuhi dengan cahaya spiritual, membawa kedamaian dan kekuatan dalam menghadapi tantangan hidup.
Imam Al-Ghazali juga menekankan pentingnya akhlak mulia, seperti kejujuran, keadilan, dan kasih sayang. Beliau mencontohkan bagaimana Rasulullah SAW dan para sahabat menunjukkan teladan dalam berakhlak dan bersikap baik kepada orang lain sehingga menciptakan lingkungan yang harmonis dan penuh empati.
Sebagaimana Imam Al Ghazali mengutamakan proses tazkiyatun nafs (penyucian jiwa dari sifat tercela menuju kesucian dan ketenangan) sehingga menciptakan jiwa yang bersih dan menjadikan seseorang lebih mudah menjaga hubungan baik dengan Allah dan sesama manusia serta membawa seseorang dalam kehidupan menjadi lebih harmonis, penuh makna, dan diberkahi.